Jumat, 26 Juli 2013

PAKET WISATA DAN PENDAKIAN MOUNT TAMBORA BY GAMPPING

                      PAKET WISATA DAN PENDAKIAN MOUNT TAMBORA
  • PAKET PENDAKIAN                         :  RP. 200.000 UNTUK  1 ORG/HARI
  • PAKET TURUN KAWAH                    :  RP. 4.000.000 / KELOMPOK
  • PAKET AIR TERJUN OI PANIHI       :   RP. 300.000 / KELOMPOK*
  • PAKET PULAU SATONDA                :  RP. 500.000 / KELOMPOK*
  • PAKET PURA PANCASILA               :  RP. 50.000 / ORANG
  • PAKET WISATA KEBUN KOPI         :  RP. 100.000 / ORANG
 KET : * :1 KELOMPOK BERJUMLAH 5 0RANG


JIKA AGAN BERMINAT BISA MENGHUBUNGI NO.DI BAWAH INI :
ONCI GAMPPING : 087866841387

KEPUASAN ANDA ADALAH KEINGINAN KAMI......VISIT TO TAMBORA-SATONDA.........

FOTO-FOTO EXPESIDI KALDERA GAMPPING 01 Juli 2013




       GAMPPING ADALAH SALAH SATU ORGANISASI PECINTA ALAM DI LERENG TAMBORA DAN MERUPAKAN ORGANISASI YANG ANGGOTANYA MELAKUKAN EXPEDISI TURUN KAWAH DAN MENGINAP PERTAMA PADA TAHUN 2009 DAN MEREKALAH ANGGOTA-ANGGOTA YANG SIAP MENGAHANTAR ANDA JIKA BERMINAT UNTUK TURUN KAWAH BISA MENGHUBUNGI NOMOR INI : 082144485587

               INI SALAH SATU PERSEMBAHAN DARI ADIK-ADIK GAMPPING TENTANG KAWAH TAMBORA 2013 :





            PALING KIRI:GOBLACK GMPPG,TGH KIRI:BLACK GMPPG,TNG KANAN:ONCI GMPPG,PALING KANAN TOPAN GMPPG
















































THE PIC BY.ONCI GAMPPING

KESULTANAN TAMBORA(1675-1815)

Pemerintahan Kesultanan Tambora

- KRONOLOGI;

1675                       Kesultanan Tambora DI TUBUHKAN.
 
10 Apr 1815                Musnah keseluruhan kerajaan dan rakyatnya akibat     letusan Gunung Tambora yang dahsyat
 
Sultans
 
1)1794 - 1800                 Abdul Rasyid Tajul Arifin
 
2)1800 - 1801                 Muhammad Tajul Masahur
 
3)1801 - 10 Apr 1815      Abdul Ghafur Daeng Mataram          (d. 1815)

* Sejarah realiti Asal Mulanya Meletus Gunung Tambora*

Ini adalah cerita tentang kerajaan Tambora yang dimurkai Allah SWT, maka binasalah kerajaan Tambora sekarang ini.
Ceritanya bermula dari seorang Syekh Said Idrus, yang berasal dari Bengkulu, beliau datang menumpang kapal orang Bugis, datang ke kerajaan Tambora untuk berdagang. Maka pada suatu  hari Syeikh Said Idrus pergi daratan, masuk ke kerajaan Tambora untuk berjalan-jalan sembari melihat keadaan negeri tersebut sampai tiba Lohor, maka ia masuk dalam mesjid untuk melakukan Sholat (sembahyang) Lohor, kemudian didalam Mesjid itu terdapat seekor Anjing, maka Syeikh Said Idrus menyuruh orang untuk mengusir Anjing tersebut dan memukulnya. Maka orang yang bertugas untuk menjaga Anjing tersebut marah, kemudian dia mengatakan, bahwa Anjing itu adalah kepunyaan sultan. Syeikh Said mengatakan, “siapapun Tuannya Anjing ini, kerana ini adalah Mesjid, Rumah Allah Subhanahu Wa Taala untuk beribadah yang harus tetap suci, maka siapapun yang memasukkan Anjing kedalam Mesjid maka dia adalah Kafir”. Kemudian orang yang bertugas menjaga Anjing tersebut pergi mengadu kepada sultan Tambora, dia melaporkan kepada Raja, mengatakan “ada seorang Syeikh Arab mengatakan kita ini orang Tambora dikatakan kafir, sebab dia melihat ada Anjing didalam Mesjid”.
Setelah sultan Tambora yang bernama Abdul Gafur mendengar pengaduan itu, maka sultan pun marah, maka sultan Tambora memerintahkan orang untuk menyembelih Anjing dan Kambing, kemudian menyuruh orang mengundang Syeikh Said Idrus itu. Maka Syekh Said Idruspun datang ke Istana Raja Tambora dengan segala didampingi oleh para Prajurit. Setelah memasuki Istana kemudian Syekh dipersilakan duduk. Kemudian makananpun di hidangkan di hadapan para tamu-tamu Raja, akan tetapi hanya satu hidangan yang berisi daging Anjing iaitu hidangan untuk syeikh Said Idrus, sedangkan daging Kambing di hidangkan untuk para Undangan lainnya dan sultan Tambora.
Maka hidanganan pun disantap. Setelah selesai menyantap makanan yang dihidangkan, sultan Tambora itu pun bertanya kepada Syeikh Said Idrus, kata sultan Tambora “hai orang Arab! Bagaimana menurut anda tentang haramnya Anjing?” maka Syeikh menjawab pertanyaan sultan, “memang Haram”. Maka sultan Tambora itu pun berkata, “ jika kau katakana Haram, mengapa engkau memakan daging Anjing tadi?”, kemudian Syeikh menjawab perkataan sultan, “bukan Anjing yang saya makan tadi, itukan daging kambing seperti  yang dibilang oleh pelayan”. Kemudian Syeikh dan sultan saling berbantahan satu sama lain, lalu sultan sangat marah kepada Syeikh Said, kemudian Raja memerintahkan pengawalnya membawa Syekh Said untuk dibunuh “bawa orang Arab ini, dan bunuh dia”, kemudian para pengawal membawa Syeikh Said ke atas gunung Tambora, sesampainya diatas gunung Tambora Syeikh Said di tikam dengan tombak akan tetapi tombak tersebut tidak mengenai Syeikh Said, kemudian para pengawal itu mengambil sebongkah batu dan kayu memukul kepala beserta badannya Syeikh Said hingga darahnya memercik dimana-mana hingga mati, kemudian para pengawal Raja membuang jasadnya Syeikh Said Idrus kedalam Gua, lalu para pengawal pulang untuk pergi melaporkan kepada sultan, ditengah jalan antara gunung dan kerajaan para pengawal melihat Api yang menyala ditempat terbunuhnya Syeikh Said Idrus, Api tersebut makin membesar dan membakar seluruh pohon dan mengarah ke kerajaan Tambora, maka para pengawal yang telah membunuh Syeikh, melarikan diri semua kedalam kerajaan Tambora, akan tetapi Api lebih cepat membakar kerajaan Tambora, kemudian seluruh Rakyat kerajaan Tambora panik kerana pada saat itu mereka sedang asik tidur dikala Subuh. Bunyi ledakan gunung menunjukkan kebesaran Allah SWT, orang-orang masing menyelamatkan diri dengan di tutupi oleh hujan abu, beberapa ribuan orang mati seketika, hingga kerajaan Tambora hilang  dibakar oleh api gunung Tambora.
Maka kerajaan Tamborapun terkena bala, kerajaan Sanggar dan Pekat (kala itu Raja Pekat di bawah sultan  Muhammad) juga tertelan oleh Ombak besar dan Lahar yang membakar menghanguskan Bumi, kerajaan Sumbawa, Dompu dan Bima, mengalami kelaparan hingga mati dan terkena tempiasnya, hingga ada yang menjual dirinya dan menukar dirinya dengan Padi hanya untuk bisa mendapatkan makanan.
Semua kerajaan di Pulau Sumbawa tenggelam oleh hujan abu segala macam binatang mati tertutup abu, Selama tiga tahun tidak dapat bercucuk tanam, sehingga banyak orang yang mati.
Dan sebahagian lagi di kerajaan Makasar dan kerajaan Bugis, pada saat gunung Tambora meledak dua kerajaan itu menjadi gelap gulita tertutup oleh hujan abu hitam seantero kerajaan Makasar dan Bugis sehingga tanah di dua kerajaan itu menjadi tebal oleh abu.
Selang beberapa hari setelah meletusnya gunung Tambora, dari arah Selatan datang tiga ombak besar dan menghanyutkan korban yang tersisa dan membawa kapal-kapal yang berlabuh naik ke hutan dan meluluh-lantahkan tujuh kerajaan kecil.
 
(di kuitip dari : Roorda Van Eysinga, 1841, II, hlm. 37-40, Bo` Sangaji Kai, hlm. Naskah 87; Chambert-Loir & Salahuddin 1999, 319).